penulis : Utiya Fathina B

Latar Belakang

SMA Islam Terpadu Granada Samarinda. SMAI IT Granada terletak di jalan HM. Ardhan KM 03. Kec Samarinda Ulu kel Bukit Pinang. Sekolah kami terletak di dataran tinggi dan hutan yang lebat mengelilinginya. Itulah yang membuat kadar oksigen yang baik dsini dan lingkungan yang tenang dalam belajar di SMA IT Granada.

SMA IT Granada memiliki visi mewujudkan generasi yang sholeh, berilmu memimpin. Tidak hanya membntuk peserta didiknya dapat berprestasi dalam belajar, tetapi juga intelek dan kuat secara ruhiyah serta memiliki karakter pemimpin yang siap berkontribusi membangun peradaban.

Untuk mewujudkan visi besar tersebut, SMA Islam Terpadu Granada memiliki program-program unggulan yang merupakan turunan dari visi tersebut.

Sholeh
Tahfidz, arabic camp, dan BPI adalah program pembentukan karakter baik dan cinta Al Qur’an. Tujuannya adalah membentukan karakter baik sesuai dengan ajaran islam dan tentunya berlandaskan dengan Al Qur’an dan al Hadist.

Berilmu
Program pembelajaran di SMA IT Granada berbasis pembelajaran kontekstual yang menyesuaikan dengan tantangan zaman. Disamping itu Granada juga memilki program unggulan menawarkan pengalaman pembelajaran yang berbeda. GoPro (Granada Overseas Program) adalah salah satu program unggulan melihat dunia secara luas dari berbagai negara di dunia. Program ini bersifat study tour ke berbagai macam negara untuk belajar kultur, perpespektif berpikir dan nilai-nilai baik dalam negara tersebut. Tidak hanya itu GET (Granada Educational Tour) juga menawarkan perjalanan edukatif yang berbeda berkunjung ke berbagai universitas nrgeri dan swasta ternama di Indonesia.

Memimpin
Kegiatan kesiswaan para peserta didik ditunjang dengan kegiatan ekstrakurikuler berbasis minat. Hal itu memungkinkan mereka untuk mampu mengekspresikan diri dan mengasah kemampuan sesuai minat dan bakat. Karakter disiplin selain ditunjang penanaman kebiasaan sehari-hari juga dengan program Pramuka SIT yang diharapkan jiwa ketangkasan, disiplin dan proaktif tertanam dalam diri para peserta didik.

Secara umum SMA IT Granada memiliki potensi yang begitu besar baik. Dari segi letak geografisnya Samarinda merupakan Ibu Kota Kalimantan Timur dengan fasilitas pembelajaran yang cukup lengkap mulai dari Perpustakaan kota dan Provinsi, akses internet yang lancar, lembaga-lembaga pendidikan ternama baik dari SD hingga Universitas berakreditasi A, dan sumber-sumber belajar lainnya.

Dari segi potensi internal para peserta didiknya dirasa berasal dari latar belakang orang tua yang cukup mapan dari segi materil. Hal tersebut membuat siswa cukup mudah mengakses segala bentuk apa yang diinginkan termasuk dalam hal fasilitas pembelajaran.

Sesuai Undang -Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Sebagai guru tentunya kita memiliki tugas yang tidak mudah dalam rangka mentransfer ilmu serta mendidik generasi penerus bangsa, bukan hanya mendampingi anak untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya namun pada saat bersamaan juga harus memfasilitasi terbentuknya watak yang baik dan kemampuan psikomotorik yang mumpuni sehingga bermanfaat sebagai modal kecakapan hidup (life skill) mereka dimasa yang akan datang.Latar belakang kegiatan praktik ini dilakukan karena ditemukan sesuai dengan LK 1.4 yaitu guru kurang kreatif dalam mengajar di kelas dan tidak optimalnya kemampuan speaking peserta didik dalam pembelajaran. Permasalahan tersebut kemudian memunculkan masalah dalam lingkup pendidikan di SMA IT Granada yang kemudian berimbas kepada hasil belajar yang kurang maksimal.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah di awal pembelajaran masalah yang dihadapi adalah :

  1. Keterampilan speaking peserta didik belum optimal
  2. Peserta didik cenderung pasif dalam belajar
  3. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif
  4. Pembelajaran masih berpusat pada guru

Tantangan yang saya hadapi  adalah :

  1. Beberapa peserta didik terlihat masih kurang menggunakan bahasa Inggris dalam sesi diskusi
  2. Terdapat peserta didik yang masih kurang percaya diri saat sesi presentasi di depan kelas
  3. Kurangnya alokasi waktu KBM

Pihak yang terlibat dalam praktik baik ini :

  1. Pelaksana praktik baik sebagai guru
  2. Siswa kelas XI IPA B SMA IT Granada
  3. Rekan sejawat
  4. Kepala SMA IT Granada Samarinda

Langkah Aksi

Langkah – Langkah :

  1. Melakukan diskusi di tingkat kelompok belajar bersama rekan rekan guru, peserta PPG, Dosen dan guru pamong untuk menemukan solusi permasalahan. Dalam diskusi tersebut saya dan teman teman di arahkan untuk memfokuskan titik pemecahan permasalahan yang berbasis pada guru.
  2. Berdasarkan hasil diskusi tersebut , saya kemudian memutuskan untuk mencoba meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model proyek berbasis pembelajaran (PjBL)
  3. merencanakan tindak lanjut berupa menyusun RPP dan instrumen-instrumen
  4. Menyiapkan bahan materi pembelajaran serta Lembar aktivitas
  5. Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran: infokus, gawai dan laptop.
  6. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Proses Kegiatan :

  1. Memilih materi dan media ajar yang sesuai
  2. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan evaluasi yang terdapat pada pembelajaran
  3. Pada kegiatan inti pertanyaan mendasar dalam sintak PjBL, guru dan peserta didik saling bertanya jawab berkenaan dengan materi/ masalah
  4. Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok untuk menyelesaikan proyek
  5. Peserta didik menggunakan bahasa Inggris selama 10 menit saat sesi diskusi
  6. Guru memonitoring dan membimbing peserta didik dalam proyek
  7. Selama 5 menit siswa mengungkapkan hasil teks yang mereka buat dengan salah satu grup lain.
  8. Peserta didik mengungkapkan hasil teks yang telah dibuat di depan kelas
  9. Grup lain serta guru memberikan feedback terkait teks yang diungkapkan oleh grup yang maju di depan kelas.
  10. Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi tentang pembelajaran hari tersebut.

Refleksi Hasil

  1. Peserta didik sebagian besar lebih aktif dari biasanya.
  2. Masing-masing kelompok berdiskusi aktif dalam merumuskan masalahnya dan menyajikan hasil presentasi yang bagus dan lengkap
  3. Beberapa peserta didik sedikit berbicara dalam kelompok namun mereka aktif dalam menyimak pendapat dari teman sekolompok mereka saat berbicara mengungkapkan pendapatnya.
  4. Guru mengerjakan semua sintak dalam model PjBL dengan baik dan sistematis. Guru mengapresiasi dan melakukan umpan balik bagi setiap peserta didik yang berani berbicara dan berpendapat.
  5. Guru mampu membimbing peserta didik dalam kelompok maupun individu dalam pembelajaran dan membimbing peserta didik mengerjakan tugas
  6. Guru cenderung berperan sebagai fasilitator karena dalam pembelajaran yang terlibat aktif dalam pembuatan proyek adalah peserta didik dalam kelompok.

Dari hasil kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PjBL ini dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan pada motivasi belajar peserta didik yang terlihat pada meningkatkan keaktifan mereka dalam menyelesaikan proyek yang diberikan serta keberanian mereka dalam mengemukakan pendapat sehingga hal ini juga mengasah keterampilan speaking mereka.

Peserta didik merespon baik pembelajaran menggunakan model PjBL ini hal tersebut terlihat dalam respon peserta didik saat kegiatan refleksi diri. Pembelajaran berbasis proyek (PjBL) memberikan kesempatan kepada guru untuk menciptakan pembelajaran bermakna kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat menerapkan teori yang telah mereka pelajari dengan membuat proyek yang terkait dengan teori tersebut.

Kategori: Granada